Debaran-debaran dalam hati keduanya masih sama-sama mereka rasakan, dan dengan pandainya mereka mencoba untuk bisa menyembunyikan rasa itu. Walaupun tanpa mereka sadari gerakan alami kedua tubuh itu, tadak bisa membohongi perasaan keduanya. Rani yang masih berada dalam dekapan pria tampan itu, hanya bisa terdiam seraya menundukkan kepala menyembunyikan perasaan malu. Sambil berbicara dengan nada yang sangat kecil, ia memberanikan diri pada pria yang saat ini ada di belakangnya. "Tuan ... bisakah Anda melepaskan pelukannya sebentar, saya ingin pergi ke toilet," ucap Rani sedikit berbohong, karena sesungguhnya ia hanya ingin terlepas dari pelukan tangan kekar itu. 'Bukan karena aku tidak suka, atau tidak nyaman berada dalam pelukamu, Tuan.' 'Tetapi berada di dekat denganmu seperti in