Gadis berambut pirang itu duduk di sebuah taman, kedua kakinya tak berhenti bergerak pertanda dirinya menahan kegugupan. Setelah pesta yang menyebabkan klimaksnya tertunda, Vanessa semakin menggila dibuatnya. Memikirkan Mr. Watson dengan jari berurat dan lengan besarnya ketika mereka berada di sebuah toilet, kejadian itu sangat panas dan juga, sangat memabukkan. Sensasi yang tidak biasa ketika ia harus b******u secara sembunyi-sembunyi tanpa diketahui oleh orang banyak, menahan desahan dan gairah yang tidak terkontrol, dan pria itu malah semakin gencar menggoda bagian yang paling sensitif miliknya. "Hah..." Vanessa mendesah pelan, lalu tertunduk lesu. Entahlah, hal ini sangat bertolak belakang dengan rencana awal yang ia buat. Seharusnya ini sangat mudah, berkencan satu malam denga