Miko keluar dari kamar sambil menampilkan wajah masamnya. Sedikit berantakan di banding biasanya. Wajahnya juga terlihat pucat. Laras yang melihat itu merasa iba. “Ngapain lo ke sini?” Tanya Miko ketus sambil duduk di hadapan laras. “Aku buatin kamu bubur tuh tapi kayaknya udah dingin soalnya kamu tidurnya lama. Nanti di panasin dulu kalau mau makan.” Ucap Laras tidak menjawab pertanyaan Miko. “Gue udah makan.” “Kalau gitu buat nanti.” “Terserah!” “Udah mendingan?” “Hmm..” “Syukur deh. Jangan lupa makan dong kak, sekalipun kerjaan kamu banyak.” Ucap Laras perhatian. Miko menoleh sambil menatap Laras tidak percaya. Tidak percaya dengan acting super hebat wanita di hadapannya ini. Miko tidak percaya bahwa wanita dihadapannya ini bisa bersikap seolah-olah dia tidak melakukan apapun di