Miko sudah mendesah tiga kali sejak pertama kali dia memasuki ruangan introgasi di rumahnya dan sejak tadi Yuli masoh belum berbicara. Sejak dulu memang seperti itu tradisi di keluarga mereka. Miko harus mengakui dulu kesalahannya baru Yuli akan bicara. Acara introgasi itu tidak akan selesai sekalipun menghabiskan waktu semalaman jika Miko tidak bicara. “Iya, iya di cium dikit.” Miko akhirnya bicara. Yuli mendesah sambil membengkokan bibirnya membentuk ekspresi tidak percaya. “Dikit? Terus buat apa itu lidah ikut-ikutan kalau dikit doang?” Yuli menjawab dengan sorot mata mengintimidasi. Di dalam hati Miko bertekad akan memberi Bina sedikit pelajaran nanti karena sudah keceplosan dan membuatnya kembali berhadapan dengan Yuli di ruangan introgasi yang di bencinya ini. “Ya salah sendiri