Bina terbangun di Rumah Sakit. Selang inpus menancap di tangannya. Kemudian dia histeris ketika mengingat kejadian kemarin. Semacam trauma atau semacamnya tapi perasaan takut yang menggunung mendera pikirannya. Miko berlari masuk dan menghampirinya yang sedang meringkuk ketakutan. “Nggak papa, kamu di Rumah Sakit. Semuanya baik-baik saja!” Ucap Miko lembut. Kemudian Yuli masuk dan langsung menghampiri Bina, memeluknya dengan erat. Bina menangis sejadi-jadinya. Badannya sakit semua tapi hatinya jauh lebih sakit. Sakit karena yang melakukan itu ayahnya sendiri. Harapan satu-satunya Bina dalam hidup tapi mengecewakannya sampai ke akar. Bina juga malu pada Miko dan keluarganya karena terus merepotkan mereka dengan masalah keluarganya dan masalah hidupnya yang pelik. “Bina baik-baik saja, ibu