Sudah hampir dua bulan Davi berada di New York, ia menggunakan waktu nya yang sangat luang dengan menghabiskan waktu nya di toko kue Audie dan sedikit belajar cara membuat cupcakes dan muffin chocolate. Hari itu, toko ramai sekali. Davi turun tangan membantu para karyawan melayani pelanggan. “Max! dimana kau?” Teriak Audie yang muncul dari dalam dapur. “Max tidak ada, dia sedang mengantar pesanan kue ke ruma Mrs. Wilson.” Jawab Davi. A udie menghembuskan napas berat. “Ada apa?” tanya Davi. “Aku lupa memberi pesanan kue ini untuk Max antarkan.” Audie menenteng sebuah kotak kue bewarna pastel. “Dimana alamatnya? Biar aku yang akan antar.” “Tidak usah Davi, aku tidak mau merepotkan mu.” “Sekarang ini kan toko mu sedang ramai sekali, Audie. Aku senang jika aku melakukan sesuatu untuk