A story about Anna

1527 Kata

Dana terlonjak dalam tidurnya. Suasana gelap pertama kali ia dapatkan saat membuka mata. Jam masih menunjukkan pukul 1 pagi saat ia terbangun. Napasnya menderu, saling bersautan. Keringat dingin kembali membasahi wajah cantiknya. Matanya menerawang. Untuk pertama kalinya, sejak ia mencoba melepaskan Won. Mimpi itu kembali datang. Mimpi dimana ia melakukan satu dosa besar yang akhirnya membuat ia harus kehilangan calon bayinya. Yang Anna katakan bahwa Dana sama sekali tak mengerti perasaannya itu salah besar. Justru, ia lah orang yang paling mengerti bagaimana perasaan Anna sekarang. Ia tau bagaimana kehilangan kekasih dan calon anak sekaligus. Dana mengusap wajah. Tangisnya kembali keluar. Tidak, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menangisi kepergian Won lagi. Yang ia tan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN