Pelan-pelan Vanilla merasakan kesadarannya kembali menyusup ke dalam pikirannya. Matanya terbuka perlahan, dan sinar lampu ruangan perawatan menerpa wajah pucatnya. Ia merasakan tubuhnya terasa kaku dan sakit dan dia masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Namun, dia melihat seseorang yang begitu takut ditemuianya. Arvy—mantan suaminya—tampak duduk di samping tempat tidur dengan tatapan yang kosong dan terlihat khawatir. Tampak sekali bahwa pria itu tidak tidur semalaman hanya untuk menunggu di samping Vanilla. Vanilla masih berpikir mungkin dia sedang bermimpi melihat Arvy. Tapi ketika matanya akhirnya benar-benar terbuka dan Vanilla menyadari kehadiran Arvy, tangannya gemetar dan tubuhnya merinding. "A-Apa yang terjadi?" bisiknya dengan lemah sembari mengusap perutnya yang ta