Suatu pagi, Vanilla merasakan tak enak pada perutnya. Dia segera beranjak dari ranjangnya dan berlari ke arah kamar mandi. Vanilla memuntahkan semua makanannya ke dalam closet sampai tubuhnya lemas. Cukup lama Vanilla berada di dalam kamar mandi dan kini dia duduk bersender di dinding kamar mandi sembari memegangi kepalanya yang pusing. "Tidak, tak mungkin itu terjadi.” Vanilla tiba-tiba merasa panik. Vanilla menggelengkan kepalanya dan wanita itu akhirnya beranjak berdiri. Vanilla menatap wajahnya sendiri di cermin besar yang ada di depannya. "Bagaimana jika itu benar-benar terjadi?" gumamnya berbisik sembari mengusap perutnya. Lalu Vanilla mencuci wajahnya dengan air dan keluar dari kamar mandi. Pagi masih cukup gelap dan itu artinya Arvy belum bangun. Vanilla mengganti bajunya dan