membuat nagih

1617 Kata
Aku agak kaget mendengar suaranya dan segera menggulirkan diri ke samping kanannya.Ku perhatikan bude segera memunggungiku sambil menekuk kedua kakinya,sehingga badannya bongkok udang, tetap telanjang dan berkeringat. Aku juga telentang ngos-ngosan,telanjang dan berkeringat.Sejurus kemudian kami pun tertidur lagi. Jam lima pagi, aku terjaga lagi. Kali ini terasa agak dingin dihembus kipas angin dari atas. Kuambil selimut sambil melihat bude yang masih berposisi telanjang bongkok udang. Hal ini menarikku untuk memeluknya dari belakang. Kutebarkan selimut lebar itu hingga menutupi tubuh kami berdua. Tangan kiri ku sisipkan di bawah badannya dan tangan kananku ku pelukkan melingkupi dadanya. Pinggulku ku lekatkan ke arah pantatnya, sehingga otomatis batang zakar ku menempel di situ pula,di sela-sela paha belakangnya. sejenak kemudian burung kecilku sudah jadi elang perkasa yang siap tempur lagi.Kugerak-gerakkan menusuk sela-sela paha belakang bude.Tanganku pun tidak tinggal diam dan mulai memelintir p****g t***k kiri-kanan seraya meremas-remas gumpalan kenyal itu. Kontan mendapat perlakuan seperti itu bude ku terbangun dan bereaksi. Sudah,dit..Jangan lagi.tubuh bude ber ingsut menjauhiku, namun aku tetap memeluknya erat. Bahkan dengkul ku sekarang berupaya membuka pahanya dari belakang.bude beringsut menjauh lagi dan kedua tangannya berusaha melepas pelukanku. Jangan,dit..aku ini bude mu.ucap nya sambil tetap membelakangi ku. Tapi, tadi kita sudah melakukannya,bude tanya ku tidak mengerti. Pelukanku tetap. Ya. ya. . tadi bude. . khilaf. . Khilaf...Tapi kita sudah melakukannya sampai dua kali bude aku tidak habis mengerti. Ku lekatkan lagi zakar ku ke pantatnya,bude menghindar. iya,dit.bude tadi benar-benar tak mampu. . menahan nafsu.bude sudah lama tidak melakukan ini sejak pakde mu meninggal. Dan sekarang kamu merangsang bude sampai bude terlena. ” Masak terlena sampai dua kali,ucap ku Yang pertama memang.bude baru terbangun setelah. . , adit mem. . memasuki bude,bude mau melawan tapi tenaga mu kuat sekali sampai akhirnya bude hanya terdiam dan malah jadi terlena. Kalau yang kedua,bude,tanyaku ingin tahu sambil mendekap lebih erat.bude menghindar dan menepis ku lagi. Kamu mencium bibir bude.Di situ lah kelemahan bude dit,bude selalu terangsang kalau berciuman. Oh, kalau begitu bude kucium lagi saja ya biar bude bernafsu lagi, pintaku bernafsu sambil berupaya memalingkan wajah bude.Tapi bude menolak keras. Jangan,dit..Sudah cukup.Kita jangan berzinah lagi.bude merasa berdosa pada pakde mu.Hiks.hiks. hiks,bude menangis Aku jadi mengendurkan serangan, meski tetap memeluknya dari belakang. Kemudian kami terdiam. Dalam dekapanku terasa bude sedang menangis. Tubuhnya berguncang kecil. Ya sudah bude.Sekarang kita tidur saja. Tapi bolehkan adit memeluk bude seperti ini.tanya ku Tidak kuduga bude justru berbalik menghadapku sambil membetulkan selimut kami dan berkata, Tapi kamu harus janji tak akan menyetubuhi bude lagi ya dit Iya,bude.Aku janji,anggap saja bude sekarang sedang memeluk anak bude sendiri. Sekilas kulihat bibir bude tersenyum.Di bawah selimut, aku kembali memeluknya dan kurasakan tangan bude juga memeluk ku.Tetek besarnya menekan dadaku, tapi aku mencoba mematikan nafsuku.zakar ku menyentuh pahanya, juga kutahan supaya tidak tegang lagi.Wajah kami berhadap-hadapan sampai napas bude terasa menerpa hidungku.Matanya terpejam, aku pun mencoba tidur. Mungkin saking lelahnya, dengan cepat bude terlelap lagi.Namun lain halnya dengan aku.Terus terang, meski sudah berjanji, mana bisa aku mengekang terus nafsu birahiku, terutama si elang kecilku yang sudah mulai mengepakkan sayapnya lagi. Dengan tempelan t***k sebesar itu di d**a dan pelukan hangat tubuh polos menggairahkan begini, mana bisa aku tidur tenang Mana bisa aku menahan syahwat.Jujur saja,aku sudah benar-benar ingin segera men telentang kan Tubuh bude, menusuk dan memompanya lagi! Tapi aku sudah janji tidak akan menyetubuhinya lagi.apakah janji ini akan ku ingkari,Benakku segera berputar, dan segera ingat kata-kata bude tadi bahwa dia paling mudah terangsang kalau dicium. Mengapa aku tidak menciumnya saja,Bukankah mencium tidak sama dengan menyetubuhi pikir ku Ya, pelan tapi pasti ku sisipkan kaki kiri di bawah kaki kanan bude,sedang kaki kananku kumasukkan di antara kakinya sehingga keempat kaki kami saling ber tumpang tindih. Aku tidak perduli batang zakar ku yang sudah jadi tonggak keras melekat di pahanya.Ku rapat kan pelukan dan dekapanku ke tubuh bude, wajahku ku dekatkan ke wajahnya dan perlahan bibirku ku tautkan dengan bibirnya. Lidahku kembali berupaya memasuki rongga mulutnya yang agak menganga. Aku terus bertahan dengan posisi erotis ini sambil agak menekan bagian belakang kepala bude supaya pertautan bibir kami tidak lepas.Dan usahaku ternyata tidak sia-sia. Setelah sekitar 30 menit kemudian, tubuhku mulai pegal-pegal, kurasakan gerakan lidah bude.Serta merta gerakannya ku balas dengan jilatan lidah juga. hEmm.hemm.mm. desis bude sambil membelit lidahku Kepalanya ku tekan makin kuat dan aku berusaha menyedot lidahnya hingga masuk ke mulutku.Ku kulum lidahnya dan ku permainkan dengan lidahku,ku sedot, sedot dan ku sedot terus sampai bude agak kesakitan, lalu ku belit-belit lagi dengan lidahku.Ya, silat lidah ini berlangsung cukup lama dan ketika tanpa sengaja pahaku menyenggol v****a bude,terasa agak basah. Pasti bude terangsang, pikirku.Tapi aku tidak mau memulai,takut melanggar janji.Biar bude saja yang aktif. Maka aku pun berusaha menambah daya rangsang pada diri bude.Pelan tangan kirinya ku bimbing untuk menggenggam batang zakar ku.Meski mula-mula enggan,tapi lama kelamaan digenggamnya juga elang perkasa ku.Bahkan dipijit-pijit sehingga aku pun menggelinjang keenakan. ahh. ahh. desis ku sambil mengulum lidahnya. Tangan kananku, setelah membimbing tangan kiri bude menggenggam zakar ku lalu meneruskan perjalanannya ke celah paha Tante yang sudah basah.Ku sibakkan rambut-rambut tebal itu, mencari celah-celah lalu menyisipkan jari telunjuk dan tengahku di situ. Ku gerakkan ke keluar-masuk dan bude mendesis-desis, genggamannya di kontolku terasa mengeras. Aku tidak tahan lagi. Masukin ya,bude,bisik ku, lupa pada janjiku. jangan, dit aku nggak tahan lagi, bude, pintaku. dijepit paha saja ya,dit Tanpa ku suruh,bude lalu telentang dan mengangkang kan pahanya. Pelan aku menaikinya.bude membimbing zakar ku di antara pahanya sekitar sejengkal di bawah v****a nya lalu menjepitnya. Ia menggerak-gerakkan pahanya sehingga zakar ku terpelintir-pelintir nikmat sekali. Tetek besar bude menekan dadaku juga.Tangan kiri ku mengutil-kutil p****g kanannya.Ciuman ke bibirnya ku lanjutkan lagi, jemari tangan kananku juga terus berupaya memasuki v****a bude dan mengocoknya. Heshh. . heshh. . dit. . mm..bude sulit bicara karena mulutnya masih ku cium. Tanganmu.dit. tangan kanan bude berusaha menghentikan kegiatan tangan kiri ku di putingnya, sedang tangan kanannya berusaha menghentikan kegiatan jemari kananku di v****a nya. Dipegangnya jemariku.Aku hentikan gerakan, tapi tiga jari tetap terendam di v****a basah itu dan ku kutil-kutil kecil. Sampai bude tidak tahan dan meng kangkang kan sedikit pahanya hingga jepitan pada zakar ku terlepas. Cepat kutarik jemariku dari situ dan ku naikkan sedikit tubuhku sehingga sekarang ganti zakar ku berada di pintu gerbang nikmat itu.Kepalanya malah sudah menyeruak masuk. ahhh,jangan dit,jangan dimasukkan.bude buru-buru memegang zakar ku dan di genggamnya. Tapi aku sudah nggak tahan bude.ucap ku. Cukup kepalanya saja,dit.dan jangan dikocok. bude memperketat genggamannya, sementara aku semakin mem perkeras tekanan ke v****a nya. ingat janjimu,dit . ” tapi bude juga ingin kan,tanyaku polos. iya sih,dit,bude juga sudah nggak tahan.Tapi ini zinah namanya. Apa kalau tidak dimasukkan bukan zinah,bude tanyaku. Bukan,dit Asal zakar mu tidak masuk ke v****a bude, bukan zinah.aku jadi bingung. Terus terang tidak mengerti definisi zinah menurut bude ini. “Kalau begitu, apa bude punya jalan keluar.Kita sudah sama-sama terangsang berat.Tapi kita nggak mau berzinah. begini aja dit.bude akan.hem. . mengulum punyamu. Turunlah sebentar. Dan aku pun menurut, turun dari atas tubuh bude dan telentang.bude bangkit lalu memutar badannya dan mengangkangi ku.Mulutnya ada di atas zakar ku dan v****a nya tepat di atas wajahku.Kurasakan ia mulai menggenggam dan mengulum zakar ku.Di kulum dan digerakkan naik turun di mulutnya. ahh ahh nikmat sekali. Jemariku segera menangkap pinggulnya yang bergerak maju mundur dan segera ku selipkan empat jari kanan ke v****a bude.Kugerakkan cepat, malah agak kasar, keluar masuk sampai basah semua. Uhh. . uuhhh. . uhh. . dit.dit,bude mau keluar,mm. mm.bude terus mengulum sambil meracau. Sekejap kemudian tubuhnya berhenti bergerak, lalu pinggul yang ku pegangi terasa ber kejat-kejat. Kemudian cairan hangat membanjiri tanganku dan sebagian menetes ke dadaku.Kurasakan cairan itu seperti air maniku hanya lebih encer dan bening. bude kemudian terkapar kelelahan di atas ku dengan posisi mulutnya tetap mengulum zakar ku sambil mengocoknya.Tidak berapa lama, aku pun merasa mau keluar. ahh ahh bude. Aku mau keluar.bude malah mempercepat kocokannya dan memperdalam kuluman nya. Aku ber kejat dan muncrat memasuki mulut bude dan ditelannya, semuanya habis ditampung mulut bude. Akhirnya aku pun lemas dan ikut menggelepar kelelahan. Tangan-kakiku terkapar lemas ke kiri-kanan.bude juga terkapar kelelahan namun mulutnya masih terus menjilati batang zakar ku sampai bersih, barulah kemudian dia berbalik dan memelukku. Wajah kami berhadapan,mata bude merem-melek. Kalau yang barusan ini bukan zinah bude, tanyaku lagi. Bukan,dit.Karena kamu tidak memasukkan zakar mu ke v****a bude.jawabnya sambil mata tertutup. Aku tidak tahu apakah jawabnya itu benar atau salah. Namun, setelah kupikir-pikir, aku lalu bertanya lagi, “Jadi kalau begitu, boleh dong kita melakukan lagi seperti yang barusan ini,bude He-eh,jawabnya sambil ter kantuk-kantuk kemudian dengkur kecilnya mulai terdengar lagi. Jam enam pagi waktu itu. Aku pun segera menebarkan selimut lagi di atas tubuh polos kami dan memeluknya dengan ketat.Rasanya aku tidak mau melepaskan tubuh bude walau hanya sebentar.masa bodo dengan pekerjaan,masa bodo dengan kuliah.Sengaja aku juga tidak mengingatkan bude akan pekerjaan kami. Aku malah berharap menginap lagi semalam, biar ada kesempatan ber sebadan dengan bude lebih lama lagi. Sepanjang hari ini aku mau b******u terus dengan bude, sampai spermaku keluar sepuluh kali lagi,begitu pikiran m***m di otak ku Ya, akhirnya memang kami hari itu tidak keluar kamar dan memperpanjang menginap sehari lagi. Selama di dalam kamar, di atas ranjang, kami tidak pernah mengenakan pakaian barang selembar pun. Hampir setiap tiga jam sekali aku dan bude sama-sama mengalami o*****e, meskipun hanya pakai bantuan tangan atau mulut dan lidah. Jam delapan pagi, sebelas, dua siang, lima sore, delapan malam, sebelas malam, dua pagi, lima pagi dan delapan paginya lagi kami selalu ter kejat-kejat dan o*****e hampir bersamaan. Selama itu memang bude masih selalu ingat untuk menolak ku yang ingin memasukkan zakar ku ke dalam v****a nya dan aku pun menurutinya,ini saja sudah lebih dari cukup karena bude telah mau melepaskan hasrat birahi ku,aku tidak mau membuat bude sampai marah,masih ada kesempatan kalau sudah sampai rumah nanti,pikir ku.. bersambung....

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN