"Tidurlah dengan damai, sampai waktu itu tiba." Ucap Dominic sebelum memeluk Jean dan ikut memejamkan matanya untuk menjemput mimpinya. ***** Tapi sekeras apapun Dominic mencoba untuk memejamkan matanya, dia tidak juga bisa terlelap. Dia kesal pada matanya yang enggan untuk terpejam meski sudah ia paksakan. Akhirnya Dominic memilih untuk pergi dari kamarnya, dan menggeser kepala Jean yang memang menjadikan tangannya sebagai bantalan. Sebelum pergi, Dominic mengecup kening Jean lama. Entahlah, akhir-akhir ini Jean selalu mengisi ruang kosong dikepalanya. Kebersamaan dengan Jean membuat Dominic sedikit mengurangi sikap liarnya. Mungkin karena Dominic tidak ingin Jean terkejut dengan semua yang dia lakukan. Dominic pergi ke balkon kamar, ia ambil rokok di atas nakas dan menyalakan pem