Dea masih fokus dengan iphone miliknya, Line, Bbm, Wa, instgram berulang kali ia buka secara bergantian, notification masuk yang tidak terlalu penting, masih menunggu di deretan bangku, bersama pengunjung lainnya. Jika saja ia tidak memikirkan Rafa, ia memilih tidur di apartemenya. Orang yang berlalu lalang, hiruk pikuk terdengar di penjuru Bandara, Dea masih fokus dengan gaget di tanganya. Ia membaca beberapa berita, mulai dari fashion, artis cerai , sampai tewas minum kopi mirna, kelihatannya lebih seru di banding memperhatikan orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Dress selutut berwarna kuning menjadi pilihannya hari ini, hari ini begitu cerah. Tapi tidak secerah hatinya yang lagi memikirkan nasib hubungannya dengan Raka. Wajah Raka masih berkeliaran di otaknya. "Sampai kapan, melo