BAB 10

739 Kata

Raka terdiam, waktu seakan berhenti, masih tidak percaya apa yang dilihatnya. Raka menatap wanita berdiri tepat di hadapannya. Wanita itu tersenyum, senyum yang mengisi hari-harinya selama setahun ini. Wajahnya masih tidak berubah, bahkan lebih cantik dari terakhir bertemu. Wanita di hadapannya membentangkan tanganya. "Peluk dong" ucapnya. Raka dengan reflek, mendekat dan lalu memeluk tubuh ramping Ana. Dipeluknya erat tubuh yang dirindukannya. Ia tidak menyangka Ana akan pulang secepat ini. Jika saja ia tidak berada di ruang UGD, ia pasti akan mencium wanita di hadapannya ini bertubi-tubi seperti yang dilakukannya dulu. Lalu Raka dengan cepat melepaskan pelukkannya, ia menarik tangan Ana keluar dari ruangan. Melangkah sedikit tergesa-gesa menuju ruanganya. Raka lalu menutup pintu ruang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN