Rian tampak diam dan memperhatikan ketika Bu Cintya menuang teh ke dalam cangkir kosong di depannya. Aroma melati yang keluar dari asap yang ditimbulkan, seketika terhirup ke indera penciuman Rian. "Enggak apa-apa kamu terlambat bekerja?" tanya Bu Cintya setelah selesai menuang teh untuk Rian dan dirinya sendiri. "Enggak apa-apa, Bu. Saya akan datang sedikit terlambat dan itu sudah saya beri tahukan ke general manajer." "Ehm, begitu?" "Iya. Ibu tidak perlu khawatir akan hal itu. Jika memang ada hal yang ingin Ibu sampaikan kepada saya, silakan saja." Rian melihat ibunya Reina tersenyum. Senyum seorang ibu yang tulus dalam mendidik dan membesarkan anaknya seorang diri. "Tidak ada hal penting yang Ibu coba ingin sampaikan ke Nak Rian, hanya obrolan biasa yang memang tidak pernah kit