"Something apa'an?" Reina terlihat canggung.
"Tuh, muka kamu langsung kelihatan tahu. Merah dan malu-malu gitu."
"Siapa yang malu? Apaan yang merah juga?" Reina berpaling memandang jalanan yang ada di sisi kiri mobil.
Mobil yang mereka naiki sekarang adalah jenis mobil yang berbeda dari mobil sport yang sebelumnya Reyhan bawa. Enggan membawa mobil mewah yang bisa ditebak harganya fantastis tersebut, lelaki itu sengaja membawa mobil khusus pembantu yang sering digunakan sebagai operasional pekerjaan rumah.
Reyhan sama sekali tidak malu, bahkan rela bertukar mobil dengan para karyawan di kediamannya demi tak ingin dilihat seseorang yang kaya raya. Cukup baginya Reina saja yang tahu, karena sejatinya ia memang tidak ingin terlihat sesuai fakta di lapangan.
"Apakah namaku boleh ada di
