Sebelas

1871 Kata

“Kita berhubungan Mas, bahkan itu cuma nama. Pertemuan kita, ditentukan jauh sebelum saat itu. Satu hal sebelum aku pergi, ingatlah bahwa aku akan selalu bersama Mas Angkasa. Bulan akan selalu ada di langit sekalipun itu siang dan malam, sekalipun terlihat atau tidak. Sama sepertiku yang selalu ada untukmu, terlihat ataupun tidak. Aku takkan pernah meninggalkanmu tanpa kesan, seperti Mbak Putri.”             Kata-kata itu terus saja terngiang di benak Angkasa hingga seminggu perpisahannya dengan Sylla. Ia berusaha keras melupakannya. Tapi yang ada hanyalah ingatan dan ingatan tentang Sylla. Senyumnya, suaranya, tingkah imutnya, wajah cantiknya, dan hal lain tentang Sylla. Semua utuh dalam ingatan Angkasa. Benar katanya, Sylla takkan meninggalkan Angkasa tanpa kesan. Sama seperti semprotan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN