"Ada apa ini, Livia? Kita sudah lama tidak bertemu lalu tiba-tiba aku datang kesini untuk menikahimu. Jelaskan!" Livia menunduk. Ia tak berani menatap Andra yang saat ini benar-benar murka dihadapannya. Ia tak menyangka, lelaki yang masih bertahta di hatinya itu, menolak untuk menikah. Beberapa minggu sebelum persiapan pernikahan ini, calon ibu mertuanya meyakinkan bahwa Andra telah setuju. "Aku sudah menikah, Livia." "Aku tahu." Jawab Livia cepat. "Lalu? Apa yang kalian rencanakan dibelakangku?" Teriak Andra semakin gusar. "Pelankan suaramu, Mas." Andra menarik napas panjang lalu menghembuskannya perlahan. "Mama melamarku sebulan yang lalu. Aku tahu akan dijadikan istri keduamu, Mas. Mama bilang justru kamu yang ingin menikahiku, karena istrimu tidak bisa memberimu anak." Andra me