35.

1884 Kata

“Astaga kau menggemaskan sekali, Sayang!” pekik Lili dengan riang lagi. Semakin Lili memperhatikan anak serigala itu, semakin Lili menjadi jatuh hati pada keimutannya. Sementara anak serigala itu juga hanya bisa pasrah dalam gendongan Lili tanpa ada perlawanan yang berarti. Terlebih ketika kemudian Lili meletakkan tubuh kecilnya dalam dekapannya. Membiarkan moncong serigalanya bersembunyi di dekat ceruk leher gadis itu. Serigala itu semakin bersikap tenang dan seakan menikmati posisinya dalam dekapan Lili. Lili sendiri tersenyum lucu melihat anak serigala itu tidak melakukan perlawanan lagi dalam dekapannya. Dielus-elusnya dengan lembut punggung tubuh anak serigala itu. Semakin membuat anak serigala itu merasa nyaman.   “Kenapa kau sendirian saja di sini, bayi kecil? Di mana kawananm

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN