Sementara itu, Lili dan Viona masih sama-sama terdiam di tempat dalam pikiran masing-masing. Mereka sama-sama memikirkan apa yang baru saja menjadi topik perdebatan mereka kali ini. Suasana hati Viona yang tadinya begitu berbunga-bunga akan kekasih hatinya yang telah ditemukan, kini berubah menjadi gelap. Gadis itu merasa merindu dan suram. “Haahh sudahlah. Kenapa kita harus memperdebatkan hal ini? Rasanya suasana hatiku jadi suram karenamu Lili.” keluh Viona kemudian. Lili yang merasa dituduh lalu mendongak menatap ke arah Viona yang memasang wajah cemberutnya. Terlihat lucu dan jelas sekali tersiksa. Membuat gadis itu akhirnya tidak bisa menaha rasa gelinya. “Hihihi apa maksudmu itu? Bukannya kau yang sedari tadi memaksaku untuk bercerita apa yang terjadi semalam he?!” goda gadis