Alvin yang baru saja kembali dari tugasnya untuk mencari tahu kuburan tempat Dokter Rio mengubur jasad para korbannya langsung disambut oleh Novan. Pemuda itu bahkan belum sempat menutup pintu ketika Novan menerjangnya dengan brutal. "Vin! Vin! Vin!" panggil Novan dengan hebohnya. Tak lupa ia memukul pundak temannya itu. Alvin berdecak, lalu memutar bola matanya malas. Ia menepis tangan Novan dan memelototinya. "Van, kalau mau ngomong tangan gak usah main, ya!" ujarnya memperingati. Novan tersenyum kecil. Mimik wajahnya kembali panik saat Alvin bertanya mengapa ia begitu heboh memanggil temannya itu. "Vin, aku enggak mau lagi ngintilin Dokter Rio. Aku kapok," rengeknya memulai kisahnya. Alvin menghela napas berat. Lagi-lagi hal ini yang dibahas oleh Novan. Ia menatap tajam Novan hing