Widya belum pernah segentar ini. Saat Rio menatapnya dalam-dalam dan dari sorot matanya Widya bisa melihat iblis yang seakan mulai menampakan diri. Aura Rio mulai berubah mencekam. Bulu kuduk Widya bahkan meremang. Dengan susah payah menelan ketakutannya, Widya menarik sudut bibirnya dengan penuh rasa tertarik. “Nunjukin apa, Mas?” “Ada yang ma kutunjukin ke kamu besok lusa. Aku mau mengundang kamu ke acara tiap bulan yang aku lakukan di jam 11 malam.” “Acara apa itu, Mas?” Rio tersenyum penuh rahasia. “Kamu akan tahu besok, Widya. Aku harap kamu menepati janjimu yang akan terus mencintaiku apapun kondisiku.” Widya menelan ludah. Rio nampak seperti seorang monster yang siap untuk menerkam mangsanya detik ini jga. Membuat kaki Widya sedikit gemetar. Widya mengeratkan pegangannya p