Malam ini begitu panjang bagi Syahla, dia benar-benar sedih dan merasa sakit hati dengan perlakuan Marco. Dia bukannya ingin mengungkit-ngungkit apa yang telah dia lakukan untuk Marco namun dia merasa kalau dirinya sudah semaksimal mungkin menyiapkan semuanya dan kalau semuanya kacau itu tentu bukan salahnya. Syahla sudah menyiapkan segala sesuatunya sebisanya. TOK TOK TOK! Suara ketukan pintu membelah lamunan Syahla. Syahla tidak tahu siapa yang akan masuk namun sepertinya dia belum siap kalau harus keluar dan mendapati Marco yang mengetuk pintunya. “Nak … ayo kita makan malam bersama dulu.” Kata Margaretha. Suara ibu angkatnya itu membuat Syahla menghela nafas, dia merasa tidak boleh mengecewakan ibu angkatnya tersebut, sehingga dia pun bertekad untuk keluar dari kama