Kalo kemarin,aku bangun dengan semangat,hari ini aku bangun dengan perasaan deg deg an.Gimana ga deg deg an.Rey kirim aku pesan yang buat aku mikir dia bakal kasih aku kejutan.Pesan yang di kirim jam 5 pagi dan aku baru lihat jam 6 agi saat aku bangun tidur.
Rey
asalamuaikum sleeping beauty
wake up
time to makasih sama tuhan karena kasih bahagia
sampai jumpa nanti ya!!
Begitu bunyi pesannya.Aku sampai ga mikir untuk membalasnya,aku langsung bangun dan bergegas mandi lalu sibuk mencari baju yang aku akan pakai kerja.Aku jadi membuat lemariku berantakan,aku merasa baju bajuku tak membuatku terlihat cantik.Mama pasti ngamuk melihat aku membuat kamarku berantakan.Setelah memutuskan memakai pantolan abu tua dan kemeja putih lengan panjang dengan motif bunga bunga kecil wana biru,aku langsung membereskan kekacauan yang aku buat.Setelah rapi kembali,aku duduk untuk bermake up,biasa nya aku tak terlalu memusingkan soal make up,cukup buatku pakai lipstik dan bedak.Aku ga pernah memakai alis juga maskara,buat aku ga nyaman,aku merasa makeup membuat wajahku tidak bernafas.Tapi pagi ini aku malah sibuk make up,pas rapi aku malah menyesal dan mencuci mukaku.
"Rey lebih suka elo biasa aja Kal,bukan kaya emak emak mau kondangan"keluhku pada diriku dan aku jadi mengulang make up setelah wajahku polos lagi.
Tapi aku cuma pakai bedak dan lipstik seperti biasanya.Setelah rapi baru aku turun ke bawah dengan riang.Di ruang makan aku tertegun saat melihat Rey juga sudah ada di sana dengan kedua orang tuaku.
"Hai Kal....."sapanya santai setelah menelan nasi goreng.
Aku tersenyum sambil mendekat.
"Pagi pagi ada yang numoang makan mah?"ledekku sambil mencium pipi mama lalu beralih mencium pipi papa lalu duduk di sebelah Rey.
Mama dan papaku tertawa.
"Jangan gitu,Rey masih bujangan jadi belum ada yang urus dan mama ajak dia makan karena dia akan baik hati mengawalmu ke kantor"jelas mama.
Aku menghentikan kegiatanku mengambil nasi goreng.
"Kamu praktek jam berapa?"tanyaku.
"Jam 10,cukup waktu buat aku antar kamu ke kantor baru ke rumah sakit"jawab Rey kalem.
AKu hanya mengangguk lalu ikut makan setelah selesai mengambil nasi goreng.
"Ada berapa shif di Twins hospital Rey?"tanya papa.
"Tiga om.shift pertama dari jam 6 oagi untuk praktek jam 7 pagi sampai jam 3 sore.Lalu middle kaya jadwalku minggu ini,dari jam 10 dan mulai praktek jam 11 sampe jam 5 sore.Lalu shiff 3 dari 4 sore untuk praktek jam 5 sampai jam 10 malam.Selebihnya dokter jaga dan bukan specialist,tapi dokter specialist tetpa harus on selama 24 jam kalo kalo ada pasien gawat.Sabtu dan Minggu sebenarnya libur tapi ya itu tetap harus on kapan pun di butuhkan.Lebih santai sih setelah aku jadi dokter specialist,karena dokter umum yang stay kalo hari weekend kan ga seramai hari biasa"jelas Rey.
Papa mengangguk.
"Dr,Karina mimpin dengan baik ya Twins hospital?"komen papa.
Rey mengangguk sambil meletakan sendok dan garpu bertumpuk karena sudah selesai.
"Dr.Karina memang juara om,dia padahal dokteral gigi dan mulut.Tapi dia hebat jadi pemimpin,mengatur banyak kebijakan rumah sakit dengan menerapkan daftar online melalui aplikasi agar masyrakat yang berobat dengan BPJS tak perlu mengantri dari subuh untuk dapat nomor antrian seperti di rumah sakit lain padahal Twins Hospital rumah sakit swasta.itu yang membuat Twins Hospital tak pernah kehabisan pasien.Aku pikir siapa pun tenaga medis yang kerja di sana bisa banyak belajar karena banyaknya kasus pasien"Jelas Rey lagi.
Aku hanya menyimak.
"Ya....Karina punya darah pemimpin karena ayahnya mantan pejabat minyak negara,pasti kemampuan itu di turunkan dari ayahnya.Soal p********n BPJS dari pemerintah pernah ada masalah ga?"tanya papa sepertinya tau banyak.
Wajar sih kan punya Nino anak om Pras sahabat papa.
Rey terlihat menghela nafas menanggapi pertanyaan papa.
"Kenapa?"tanyaku bersuara.
"Biasa Kal...birokrasi pemerintah kadang lama.Aku sering dengar dr,Karin nagmuk ngamuk karena klaim BPJS yang lama di bayar,untung saja keluarga pemilik rumah sakit selalu siap mengcover pengeluaran,entah om Prass,Nino atau Gladis jadi tidak pernah menolak pasien BPJS"jelas Rey lagi.
Tuh kan?,seberapa kaya sih keluarga om Pras atau Nino deh.Dia sudah menanggung kebutuhan yayasan sekarang kebutuhan rumah sakit juga.
"Prass Sumarin atau almarhum Mahesa Sumarin dan istrinya berhasil mengajarkan Nino dan Gladis bagaimana mempergunakan kekayaan dan uang yang mereka punya untuk berbuat kebajikan Rey,Karena itu semua uang mereka seaakan tak pernah habis.Selalu terganti trus walaupun mereka trus mempergunakan.Khusus Nino,selain punya kerajaan bisnis,istri Nino juga anak jutawan,Mertua Nino itu pemilik pabrik dan perkebunan yang luasnya berhektar hektar di daerah ciwidey bandung,Nino tak khawatir uanganya habis walaupun dia menanggung pengeluaran yayasan dan rumah sakit"jelas papa.
Rey tersenyum.
"Keluarga dengan kepribadian juara mereka itu,seperti keluarga Syahreza.Om kenal kan??"
Papa tertawa dan Rey menatapku.
"Papa ,om Prass dan om Rafael juga om Lukas satu sekolah sewaktu SMA jelas mereka kenal malah akrab Rey.Aku bisa kerja di yayasan juga karena om prass yang minta"jelasku.
Rey mengangguk.
"Keren om!!'puji Rey.
Papa terbahak lagi.
"Kalo keluarga Sumarin konsen di permasalahan sosial,keluarga Sayhreza konsen di seni dan budaya,maklum mereka selebriti beda dengan keluarga Sumarin yang anti media.Ya ga sekaku dulu sih,dulu malah Sumarin mana mau tampil di media,sekarang masih mending,karena Nino melihat kekuatan media untuk mempromosikan jaringan usahanya.Rosa Syahreza punya sanggar kesenian dan siapa pun boleh ikutan tanpa perlu bayar malah di apresiasi dengan dapat gaji kalo berhasil jadi duta budaya.Cleymira Syahreza istri Brian Syahreza jadi influcer lewat lembaga kemanusiaan yang Brian buat untuk menampung isu dan permalahan yang sedang viral.Banyak pembicara dan petugas konseling untuk membantu Cley menyuarakan jalan keluar dan pandangan terhadap suatu permalahan.Hanya Nadine yang belum terlihat akan melakukan hal apa.masih kuliah dan mau menikah juga"jelas papa lagi.
Aku dan Rey mengangguk mendengar penjelasan papa..
"Jarang orang kaya seperti mereka yang masih mau repot,biasanya sibuk menumpuk kekayaan"tutup papa.
Aku dan Rey tertawa.Mama terlihat hanya menyimak sambil makan.
"Ayo berangkat Rey!!,sudah jam 8"ajakku sambil bangkit.
Rey menurut,Kami berpamitan dengan mama papaku lalu berlalu dari rumahku.
"Mulai sekrang kamu ga usah bawa mobil ya Kal,biar aku yang antar jemput kamu"perintah Rey saat kami terjebak kemacetan.
Aku tertawa,
"Bagian usahamu meyakinkan aku ya??.tapi maaf sayang.....kan ga akan bisa kalo jam praktekmu pagi atau malam"sanggahku.
Rey tersenyum miring.
"Aku dan papamu sepakat sayang.....kalo aku praktek pagi papamu atau supir papamu yang akan antar dan pulangnya aku jemput.Kalo aku praktek malam,aku jemput kamu dan pulangnya papa atau supir papamu yang akan jemput kamu,bereskan,itu kesepakatan aku dan papamu kan kamu bialng ga akan protes kalo papamu yang sudah memutuskan"jawab Rey penuh kemenangan.
"Lama lama aku jadi cewe manja"keluhku
Rey tergelak lalu ciumannya mendarat di pipiku.
"Hei pagi pagi jangan nyosor!!"protesku galak dengan wajah merona.
Rey tertawa.
"Abis kamu manyun.Pagi pagi mesti ceria,ga boleh bad mood.Ciumanku mujarab buat jadi mood bosstermu yang...."godanya,
Aku jadi tertawa dan duduk menyamping menghadapnya.
"Mana kamu yang malu malu sih,kenapa jadi malu maluin gini"ejekku.
Rey tertawa lagi.
"Karena sekarang kita pacaran,buat apa aku malu malu,kita akan sering menghabiskan waktu sama sama,kalo aku atau kamu jaim malah bakal menghambat proses perkenalaan dan penjajakan kita kan?,jadi kamu jangan jaim lagi sama aku.Termasuk kalo kamu mau aku cium"jawabnya.
Aku terbelak dengan wajah merona.
"Itu sih maunya kamu!!"jeritku sambil mendorong bahunya pelan dan dia tergelak.
"Tau aja cantik!!"jawabnya dan membuat wajahku memanas.
"Ck.....bujang kelamaan jomblo jadi gesrek"komenku.
Rey menoleh menatapku.
"Maksudnya?"tanyanya bodoh.
Aku menepuk keningku.
"Aku lupa kalo punya pacar bukan generasi milenial yang ga ngerti bahasa netizen,kamun kaya pak tua aja"keluh dan ejakku.
Sekarang Rey ngakak.
"Maafin aku Kal,tapi aku ga menolak untuk belajar dari kamu,apa tadi bahasa generasi milenial dan bahasa netizen?,lalu apa tadi gesrek?"tanyanya
Aku tertawa,
"Dulu sih gesrek itu di artikan gila.tapi semakin kesini anak anak milenial pakai kata itu untuk mengganti kata m***m atau c***l"jelasku.
Rey tertawa.
"Jadi kamu sebut aku jadi gesrek sama artinya kamu bilang aku m***m atau c***l?"analisis Rey.
"Tepat!!"cetusku dan aku terbahak,
Rey cengar cengir.
"Gesrek sama pacar sendiri ga apa kali Kal,salah sendiri kamu punya s*x appeal keren"kata Rey sambil menjalankan mobil pelan karena masih macet.
Aku menatapnya lagi.
"Iyakah??aku nafsuin gitu?"tanyaku
"Tepat!!"cetus Rey meniru lalu terbahak.
Aku tertawa.
"Bagian mana dokter?....dokter kan belajar anatomi tubuh tentu dokter pengalaman"ejekku.
"Bukan berarti aku bisa sembarangan pegang.Lagian aku belajar pakai mayat dan pasienku kebanyakan anak anak yang lebih sering wangi s**u atau minyak telon dan kayu putih.Dan anak anak ga punya d**a dan b****g Kal,lagian kalo pun aku dokter umum pun,aku mana mungkin pegang properti pasien,aku terikat sumpah dan komitmen pada diriku,kalo semua yang aku lakukan adalah prosedur kesehatan dan SOP menangani pasien.Boro boro nafsu juga Kal,orang lagi sakit"jelasnya.
Aku tertawa.
"Marah....."ejekku lagi.
Gantian Rey tertawa.
"Hei aku lagi jelasin"kilahnya.
"Lalu penjelasan soal aku yang punya s*x appeal keren??,aku merasa punya body standart,dadaku bukan d**a dengan ukuran fantastis kaya bintang porno,bokongku juga,nanti kamu kecewa"kilahku.
Rey tertawa sambil menghentikan mobil karena macet lagi.Jakarta di mana sih yang ga macet apa lagi jam kerja.
"Perempuan kadang ga perlu punya d**a bercup B atau b****g yang mengembung untuk dapat julukan seksi,cukup dengan buat diri dia pintar supaya aura percaya diri nya menonjol,kamu punya itu,Kamu terlihat pintar untuk itu aku bilang kamu seksi dalam standartku"jawabnya sambil mengedipkan sebelah matanya padaku.
Aku tergelak lagi dan Rey ikutan tergelak.
"Aku jadi takut dekat kamu,takut kamu modusin"keluhku.
Rey terdiam.
"Kamu ga ngerti modus juga?"tanyaku.
Rey tersenyum.
'Kalo modus ngerti karena suster yang menemani aku prakter sering bilang itu kalo ada ibu ibu yang bukan sibuk khawatir anaknya sakit malah sibuk cari perhatian ku"jelasnya.
Aku cemberut.
"Pamer..."desisku.
Rey terbahak.
"Nona....kamu mesti mengakui kalo pacarnu tampan"godanya.
Aku memutar mataku dengan malas,pake di ingatin lagi,kan aku jadi takut dia suka di modusin.
"Kal....aku lebih senang di modusin kamu atau aku modusin kamu deh"godanya meraih tanganku dan mencium punggung tanganku.
Aku merona lagi mendapatka perlakuan manisnya.
"Ih kamu mah demen banget bikin aku baper pagi pagi gini"keluhku
Rey tertawa.
"Astaga Kal,aku jadi serba salah,kamu sukanya gimana?aku yang cuek apa aku yang manis sih?"keluhnya.
Aku cemberut.
"Ya kamu yang manis....tapi nanti aja kalo jam selesai jam kerja,kalo kaya gini kan aku....."aku menggigit bibirku menimbang apa yang mau aku bilang.
"Aku.....trusin dong!!"pinta Rey sambil menjalankan mobil karena kemacetan sudah terurai.
Aku memghela nafas.
"Aku jadi horny....mana mungkin kan aku cium kamu di sini!!"jertiku kesal,
Rey terbahak dan berhenti saat aku semakin cemberut
"Jangan ngembek Kal....nanti pas aku jemput,kita ciuman ya?"ajaknya.
Aku merona dan dia tertawa lagi sambil mengacak rambutmu.
"I'm waiting...."desisku sambil mengulum senyum dan melengos menyembunyikan senyumanku.
Kami terdiam sampai depan loby yayasan.
"Makasih ya!"ucapku sambil membuka self beltku.
Rey mengangguk.
"Hei....aku ga di kasih upah?"godanya.
AKu jadi urung beranjak.
"Aku ga punya saldo gopay atau Grab,nanti aja aku beli dulu"gurauku.
"Ganti cium pipiku deh!!"pintanya.
Aku tergelak tapi aku mencium juga pipinya.Tawa Rey terdengar mengiringiku keluar mobilnya.
Aku melangkah masuk loby.
"Kal!!,jangan pulang sampai aku jemput"jertinya dari mobil yang kacanya terbuka.
"Siap komandan!!"jawabku.
Rey tersenyum lalu membunyikan klakson dan berlalu.Aku menghela nafas lalu menlanjutkan langkahku masuk gedung.Seperti hari kemarin,aku merasa berseri seri karena semua berkomentar begitu.Dari mulai pak Saleh yang mengantarkan aku teh,Linda yang meminta tanda tanganku termasuk bu Meny dan bu Asih.
"Aura orang jatuh cinta memang beda ya,Non Lila pacaran ya sama dokter Rey?"tebak bu Asih saat aku membantunya mengurus Maman dan bayi lain.
Aku tertawa.
"Masa sih bu?emang ada bacaannya?"jawabku
Bu Asih tersenyum.
"Dokter Rey lelaki baik Non Lila,tampan,soleh dan ramah.Cocok sama Non Lila yang baik,cantik dan ramah juga.Ibu doakan jodoh ya Non....ibu senang banget lihat non Lila ceria gini"komen bu Asih.
Aku hanya tersenyum.Setelah aku pindah ke ruang makan dan menemui Aldi yang sudah bisa turun dari kasur.Aku padahal senyum karena lihat Aldi yang kelihatan segar.Bu Minah juga ternyata tak berpangku tangan,dia membantu bu Meny membereskan piring piring bekas anak anak makan dan membantu melayani anak anak dan karyawan yang makan atau sekedar meminta kopi.
'Bu Minah rajin juga ya bu Meny?"tanyaku sambil mengawasinya yang berniat mengantar kopi pesanan pak Marno di pos satpam.
"Iya Non...saya kebantu,dari tadi ga bisa diam,dia benar benar tau cara berterima kasih.Aldi juga walaupun masih kurang sehat tapi juga bantu ibu siapkan makan anak anak ,tapi masih ibu larang pas dia mau cuci piring.bukan apa takut sakit lagi"jelas bu Meny.
Aku tersenyum dan memanggil Aldi yang selesai mengangkat gelas gelas kotor di meja karena anak anak lupa menaruh di bak cuci.
"Kamu belum sehat Aldi,istirahat sana!!"perintahku setelah Aldi mencium tanganku.
"Ga enak Kak Lila...aku kan udah di tolong,emak bilang aku mesti berterima kasih.Kata emak,karena kita ga punya uang,ganti dengan tenaga kak"tolaknya.
Aku tersenyum lalu mengusap rambutnya.
"Kamu baik banget.tapi kalo mulai cape istirahat ya"pintaku.
Aldi mengangguk lalu pamit saat melihat ada piring dan gelas di meja yang lagi lagi di tinggal bocah.Memang ga bisa berharap banyak sama anak anak,mereka sering lupa,karena sibuk bercanda dan kejar kejaran berebut kue atau es yang di buat bu Meny.
Aldi berlalu.....ibunya mendekat ke arahku dan duduk di hadapanku.
"Ada apa bu?"tanyaku.
Bu Minah menunduk.
"Anu...Non...sampai kapan ibu di sini?'tanyanya terbata.
"Ibu ga suka di sini?"tanyaku.
Dia menggeleng sambil menatapku.
"Mana mungkin Non....cuma ibu nda enak...masa numpang"jelasnya.
Aku menghela nafas.
"Kalo saya kasih ibu kerjaan di sini....ibu mau ga tinggal di sini?"tanyaku tanpa berpikir lagi.
Dia menatapku.
"Emang bisa?"tanyanya.
"Nanti saya cari tahu di bagian mana ibu bisa kerja ya,tapi jangan berharap dapat gaji besar"kataku.
Ibu Minah spontan meremas tanganku.
"Astaga non,,....ibu udah di kasih makan dan tempat tinggal aja bersyukur jadi ga perlu tidur di rumah kardus di bantaran pembuangan sampah,kasihan Aldi"katanya berbinar,
Aku tersenyum.
"Ayah Aldi kemana?"tanyaku tak bisa menahan diri.
Bu Minah menunduk.
"Suami saya meninggal jadi korban tabrak lari Non waktu ngais sampah di jalan.Saya baru tau pas cari cari dia setelah seminggu ga pulang"jelasnya.
Aku memgerutkan dahiku.
"Ibu akhirnya bisa ketemu?"tanyaku.
"Ibu cari di rumah sakit Cipto Non suruh tetangga ibu,katanya kalo ada korban ga ada identitas pasti di taro sana sampai ada keluarga cari"jelasnya lalu airmatanya menetes.
AKu jadi ganti meremas tangannya.
"Di kubur di mana bu?"tanyaku.
Dia menunduk lagi.
"Saya di bantu rumah sakit Non....kan saya urus BPJS,Aldi waktu itu baru umur 5 tahun'jelasnya.
"Sekrang Aldi umur berapa?,dan ibu juga?"tanyaku.
"Aldi mau 12 tahun neng....saya umur 33 tahun....saya mau balik kampung tapi ga pernah punya ongkos.Jadi saya bertahan di Jakarta.Bapak Aldi itu korban PHK,jadi kami ga sanggup ngontrak lagi,dan jadi tidur menggelandang.Suami saya juga ga punya keahlian selain ngojek tapi motornya di jual buat biaya lahiran Aldi.Tapi dia suami yang bertanggung jawab.Apa aja dia kerjain,biar saya sama Aldi bisa makan.tapi ya....ga banyak juga penghasilannya dari bersihin sampah dan kumpulin botol atau koran dan kardus.Sudah bagian nasib saya Non..."jawabnya sambil mengusap airmatamya.
Aku meremas tangannya lagi.
"Ibu ga mau nikah lagi?"tanyaku
Bu Minah tersenyum.
"G kepikiran Non kalo perempuan mah,apalagi ada Aldi,lagian siapa yang mau sama saya?,janda buluk gini mana bau dan kotor.Saya hidup cuma untuk Aldi.Saya mau Aldi sekolah lagi,jadi saya cari uang"jeelasnya lagi
"Sampai kelas berapa Aldi sekolah?"tanyaku.
"Kelas 4 SD,sekolah emang gratis Non...tapi kan buku sama yang lain mesti di beli.Saya tadinya bisa pas masih kerja jadi kuli cuci gosok,tapi berenti sewaktu tuannya mau coba gituin saya,saya milih mulung aja,saya takut di perkosa Non..."desisnya pelan.
Aku mengangguk mengerti
"Ibu ga dapat KJP?"tanyaku.
"KTP ibu bukan DKI dan udah lama ga ibu urus Non..."jawabnya.
AKu menghela nafas berat,ya sudah kalo gini sih.
"Udah ibu di sini dulu,sampai saya kasih kabar ibu soal kerjaan"perintahku.
"Iya Non...saya permisi mau makan dulu,tadi belum sempat karena urus anak anak,saya senang di sini Non....banyak anak anak bikin saya senang"jawabnya sambil bangkit.
Aku hanya mengangguk dan jadi diam berpikir gimana caranya bantu Aldi dan bu Minah.Kalo aku minta papa sama mama jadiin bu Minah pembantu di rumah,Aldi gimana?,apa mama dan papa memgizinkan mereka berdua tinggal di rumahku.Lagian PRT di rumahku kayanya sudah cukup dan orang lama.Kalo aku memutuskan dia kerja di sini,aku ga bisa juga.Masa ga di bayar,pasti pengeluaran bakal bertambah dan kalo Nino atau Gladis setuju sih ga masalah,kalo mereka keberatan gimana?
Aku jadi terlihat lesu saat Rey menjemputku pulang.
"Are you okey?"tanya Rey setelah sekian lama aku diam.
"I'm okey Rey....never mind"jawabku lalu bersandar di jok mobil.
Rey menepikan mobilnya dan aku menatapnya.
"Ada apa?"tanyaku .
Rey tersenyum.
"Aku masu nurunin jok mobil biar kamu nyaman"jawab Rey lalu sbuk menurunkan jok mobil.
Aku tersenyum karena perlakuannya.,
"makasih..."desisku setelah bersandar di jok mobil dan mengusap pipinya.
Rey tersenyum lalu menunduk mencium keningku lalu menjalankan mobilnya.
"Macet gini kalo kamu mau bobo,bobo aja Kal"perintah Rey.
Aku menoleh menatapnya.
"Aku laper....makan yuk!!"ajakku.
Rey tertawa.
"Okey....mau makan dimana?"tanyanya.
"Hm....mau banget pecel ayam deh...."kataku.
"Kamu ga hamil kan cuma gara gara aku cium?"godanya
Aku tersenyum.
"Liurmu emang mengandung s****a??,kok aku jadi ga yakin kamu bisa jadi dokter...sampe ga tahu letak rahim"ejekku
Rey tertawa lalu mengacak rambutku lagi.Aku hanya menggeleng pelan.Kami lalu diam,Rey hanya bersenandung pelan mengikuti lagu dari radio yang dia stel dengan suara rendah.AKu sih tiduran sambil main handphone sampai tiba di pecel ayam warung tenda.Aku merangkul lengan Rey saat masuk ke warung tenda dan kami duduk berhadapan.Aku memesan dan Rey menyerahkan apa yang mau aku makan.
"Ayo mulai cerita kenapa kamu suntuk!!'pintanya setelah makanan tersedia .
"Nantilah!"tolakku malas.
Rey menurut dan mulai makan,malah aku yang jadi malas makan karena ingat bu Minah dan Aldi lagi.Aku memang ceroboh kalo ambil keputusan apa pun,aku malah janji sama bu Minah sementara aku ga tau apa bisa kasih dia kerjaan.
'Hei,,,,makan!....satu suap sambil jawab satu pertanyaanku"perintah Rey.
Aku cemberut.
"Malas Rey....nanti aja ceritanya"tolakku.
Rey mengabaikan protesku dan malah sudah menyomot nasi dan laukku.
"Buka mulut!!"perintahnya.
Aku menyuap juga karena takut jadi perhatian pengunjung lain.
"Kenapa suntuk?"tanyanya sambil menatapku dan mengawasi aku yang memakan makananku.
"Aku kasihan sama bu Minah sama Aldi "cetusku menyerah.
Rey menyuapiku lagi.
"Kenapa mereka,suster yayasan ngadu kalo Aldi sudah sehat"kata Rey satelah aku menguyah lagi makananku.
"Ih bukan soal itu?"keluhku lagi.
Dan Rey menyuapiku lagi.
"Lalu?"tanyanya setelah aku menurut.
Dan mengalirlah ceritaku soal bu Minah dan Aldi.Rey sabar mendengarkan dengan tetap menyuapi aku makan sampai aku selesai cerita dan makananku sudah habis.
"Good Girls!!"cetus Rey sambil mencuci tangannya di mangkok berisi air bagiannya.
Aku merona saat menyadari makanan aku habis.
"Kok bisa sih aku habisin makananku?"tanyaku ikutan mencuci tanganku lalu mengelurkan hand sanitazer lalu memberikan pada Rey.
Rey tertawa sambil menuang gel pencuci tangan di tangannya lalu menyerahkan lagi botolnya padaku.
"Aku berhasil mengalihkan pikiranmu dengan menyuruhmu cerita"jawabnya.
Aku tertawa.Iya juga ya.Jadi aku lupa dan yang aku ingat kronologis apa yang mau aku ceritakan.
"Makasih ya"ungkapku.
"Ga masalah Kal...udah enakan belum??"tanyanya.
Aku menggeleng.
"Lumayan.....tapi aku kan belum dapat jalan keluarnya Rey...."keluhku lesu lagi.
Rey tersenyum.
"Ayo kita pindah ngobrolnya!"ajaknya.
"Kemana dah?"tanyaku.
"Ke rumahmu juga boleh...papamu minta aku jangan mengajakmu terlalu lama di luar,mending nongkrong di rumah mencegahmu kecapean setelah kamu kerja"jawabnya.
"Besok weekend"sanggahku malas aja nongkrong di rumah dangan papa yang kepo.
"Hei.....kita ga akan dapat apa apa kalo ngobrol dengan kondisi salah satu dari kita suntuk.Aku sudah mandi di rumah sakit sebelum jemput kamu,kamu mending mandi juga sebelum ngobrol sama aku,biar kamu rileks dan pikiranmu jernih buat mikir"kata Rey.
Aku tertawa.
"Kamu niat amat mandi buat jemput aku doang"ejekku.
Rey tertawa.
"Aku bau obat dan tanganku bau darah Kal,karena aku abis di meja operasi.Aku ga mau dalam kondisi suntuk juga jemput kamu,nanti bukan happy malah kamu juga suntuk.Dan benar kan ,malah kamu beneran suntuk pas aku jemput.Ga akan begini kondisinya kalo aku dalam kondisi suntuk juga ketemu kamu.Jadi ayo pulang,kamu mandi trus kita ngobrol"ajaknya lagi.
Aku setuju,jadi selesai Rey membayar,aku menurut saat Rey menggiringku ke mobil.Dia membiarkan aku tiduran lagi sementara dia menyetir.Jalanan tidak semacet tadi jadi cepat juga sampai rumahku.
"Sana mandi!!"usirnya begitu sudah bergabung dengan mama dan papaku.
Aku lagi lagi menurut,Aku mandi dengan santai,tapi aku tidak sempat mengeringkan rambutku dan memilih buru buru turun menemui Rey dan mama papaku.
"Sana pindah ke ruang tamu Kal!!,biar kalian bebas ngobrol"usir papa.
"Bilang aja mau berduaan sama mama"godaku.
Papa tertawa.
"Iyalah...mau apa lagi...enaknya udah nikah kan buat papa bisa manja manjaan sama mamamu"jawab papa dan mamaku tertawa.
Rey juga bangkit sambil tertawa.
'Aku di depan ya om sama Kalila"pamit Rey sambil membawa cangkir berisi tehnya.
"Kamu duluan deh,aku juga mau buat minum"pintaku,
Rey mengangguk lalu berlalu ke depan sedangkan aku ke pantry.Untung masih ada bibi,jadi aku minta di buatkan teh tawar hangat.
"Yang akur ya!!"ledekku pada papa dan mamaku yang sudah bersandar di sofa sambil berangkulan dan menonton TV.
Mereka berdua tertawa dan aku sudah menyusul Rey.
"Sini Kal!!"pangil Rey sambil menepuk sofa yang dia duduki.
Aku mendekat dan duduk di sebelahnya setelah menaruh gelasku.
"So....kamu udah pikirin jalan keluar apa?"tanyanya
"Aku mau bu minah kerja juga di yayasan,tapi kan aku takut Nino atau Gladis ga setuju.Kalo aku main masukin aja,pasti akan nambah beban pengeluran yayasan.Belum soal Aldi yang mesti sekolah lagi"keluhku.
Rey menyamping dan bersandar di lengan sofa.
"Biar Aldi jadi anak asuhku"cetusnya.
Aku menoleh menatapnya.
"Berapa banyak sih biaya sekolah negeri Kal,kan ga bayaran juga"lanjiutnya seakan menjawab tatapanku.
"Soal seragam,uang saku dan buku?"tanyaku.
"Tetap ga akan makan biaya banyk kecuali mau sekolahin Aldi di sekolah swasta elite"katanya.
Aku diam.
"Atau kalo kamu ga percaya aku mampu,kita patungan!!,aku biayain kebutuhan sekolah kamu yang yang kasih uang saku buat Aldi,gimana?"tanyanya.
Aku langsung berbinar.
"Deal!!"cetusku
Rey tertawa.
"Aldi beres...trus ibunya?"tanyaku.
Rey tersenyum.
"Kamu coba dulu bicara sama Gladis atau Nino,kalo mereka keberatan,kamu bisa pakai gajimu untuk bayar bu Minah...atau kita patungan lagi.Atau.....biar bu Minah kerja di rumahku.Rumahku cuma ada satu pembantu kasihan juga Kal,dia kesepian,kalo bu Minah dan Aldi tinggal di rumahku kan jadi rame juga"jawab Rey santai.
"Yang punya rumah kesepian ga?"godaku karena mulai merasa tenang karena dapat jalan keluar.
Rey tergelak lalu menarik pinggangku sampai dia bisa memelukku.
"kesepian....makanya aku berharap banget kamu bisa nemenin aku dengan nerima lamaranku"jawabnya setelah menaruh dagunya di bahuku.
"Ya....aku pikir pikir dulu....baru beberapa hari pak dokter....udah ga sabar amat"ejekku.
Rey tergelak lalu melepaskan pelukannya.
"Sudah selesaikan masalahnya?"tanyanya.
Aku mengangguk.
"Makasih ya..."desisku
Rey tersenyum lalu bersandar di sofa.Aku perlahan menyusup memeluknya seperti aku memeluk papaku.Rey perlahan merangkul bahuku dan mengelus lenganku dan mencium pucuk kepalaku,Kalo sama papa aku tidak deg deg an,memeluk Rey malah aku debar jantungku menggila.
"Kal....mama papamu kapan tidur sih?"tanyanya saat aku mengusap dadanya yang berdetak kencang juga.
"Kenapa emangnya?"tanyaku mengadah menatapmya.
Rey tersenyum.
"Mau cium kamu....."desisnya berbisik.
Aku jadi melepaskan pelukanku.
'Jadi bantu aku karena ada maunya?"protesku pura pura marah dengan bersila di sofa dan tolak pinggang,.
Rey mengusap tenguknya sambil cengar cengir.
"Aku tulus soal bantu Aldi dan ibunya Kal....ini cuma soal resiko lama lama dekat cewe cantik apalagi udah jadi pacar gini'sanggahnya.
Aku tertawa tanpa suara lalu lebih mendekat lagi ke arah Rey.
"Aku rasa papa mengusir kita ke depan buat kasih kesempatan kamu bisa cium aku"bisikku di telinganya.
Rey menoleh menatapku dan aku senyam senyum lalu menggigit bibirku karena grogi.
"jangan gigit bibir Kal.....aku ga tahan..."rengeknya berbisik.
Aku tertawa tanpa suara lagi tapi lalu diam saat perlahan Rey meraup wajahku dan mencium bibirku.Oh Gosh.....meleleh.Aku terbius lagi dengan sentuhan Rey sampai aku merangkak naik ke pangkuannya untuk merasakan lebih lagi dari pagutan bibir kami.Aku juga membiarkan saat tangan Rey meremas dadaku.AKu malah mendesah pelan dan Rey jadi menyusuri leherku dan makin membuatku kepayahan.Belum sensasi di bagian bawah tubuhku yang berhadapan dengan kejantanan Rey yang aku yakin mengeras di balik celananya.Secara naluriah aku menggerakan pinggulku dan gantian Rey yang mendesah lalu menenggelamkan kepalanya di dadaku.
Astaga....kok enak gini ya????.Perawan kaya aku memang baru tau soal ini mengingat aku tak punya pengalaman pacaran ,apalagi b******u dengan lelaki.
"Cukup Kal!!"desis Rey berhenti dengan nafas terengah.
Aku merasakan wajahku panas saat tatapan kami bertemu.
"Kamu beneran bikin aku gila!!"keluh Rey sambil menyentil dahiku.
Aku tertawa.
"Baru sehari pacaran dan kita udah make out dan aku ejakulasi.Shitt!! beneran mesti buru buru aku halalin kamu nya"keluhnya.
Aku langsung bangkit dari pangkuannya dan langsung terbahak saat aku melihat bagian depan celananya terlihat basah,ga banyak sih ,cuma kaya cipratan air.
'Keren!!"cetusku meledek.
Rey ikutan bangkit.
"Syukurlah kemejaku cukup panjang buat nutupinnya"katanya terlihat lega saat memperbaiki kemeja yang dia pakai.
Aku terbahak lagi sampai aku nungging di sofa untuk menyembunyikan tawaku.
"AWW!!"jeritku karena Rey memukul bokongku dan aku jadi terduduk di sofa.
Rey tertawa
"Aku pulang yak!!,lama lama bisa gagahin kamu di sini"keluhnya.
"Yuk!!:"godaku
Rey terbelak lalu membantuku bangkit.
"Ayo ah temenin aku pamit sama papamu"ajaknya.
Aku menurut saat dia menggenggam tanganku menemui papa dan mama untuk pamit.Asli untung kemejanya beneran berhasil nutupin,kalo ga aku ikutan mokal.Saat balik lagi ke depan untuk mengantar Rey pulang,aku tak menolak saat Rey merangkul leherku sampai depan pintu masuk.
"Aku pamit ya!!,kabarin aku kalo kamu besok mau jalan jalan,aku juga libur besok"pamitnya lalu mencium keningku.
"Okey....nonton yuk!!"ajakku.
Rey mengangguk.
"Siap....aku pulang dulu"pamitnya beneran keluar rumahku.
"Hati hati ya!!,kabarin aku kalo kamu udah sampai rumah dan udah mandi!!"ledekku.
"Hei....kamu juga!.Apa mending mandi sambil video call?"malah godain aku.
Aku cemberut.
"Halalin dulu pak dokter!!,baru bisa lihat property pribadi"kataku jutek.
Rey tertawa.
"Siap....jadi ga sabar...night Kal..."desisnya lagi lagi berjalan mundur..
"Night Rey....."jawabku baru dia berbalik menuju mobilnya.
Aku menutup pintu setelah Rey berlalu.tapi aku langsung bergerak tidak nyaman.Shit!!Aku juga o*****e cuma gara gara gesekan....ini bahaya ga cuma buat Rey tapi juga aku...astaga....
###
Cara ngobrol versi Rey patut di tiru ya....buat kita dan pasangan rileks dulu baru bisa bicara dan santai ngobrol karena pikiran juga ga suntuk.Good job Rey!!.
Lalu make out ala Rey dan Kalila yang sama sama amatiran lucu juga ya.Sex sih ga perlu belajar kali dokter....yang penting enak....nanti juag ejakulasi....wkwkkwkw.Ada yang kaya Rey dan Kalila ga?yang make out sampai o*****e??.
aku jadi c***l gini....ampun dah emak emak.
see you next part ya!!
Kiss and love