"Kamu kenapa maksa-maksa aku begini? Nanti Mami kamu bisa salah paham, loh, sama hubungan kita." Emily membuka bicara setelah Justine mulai melajukan mobilnya membelah jalanan kota London. Ia mau tidak mau menerima tumpangan yang ditawarkan oleh Justine. Emily tidak mau nanti tersebar berita tidak mengenakkan karena adanya seorang pria yang merusak halte dengan tongkat bisbol. "Sebutkan alamat rumahmu." Justine malah mengabaikan kekhawatiran Emily barusan. "Kapt! Kapten dengar nggak sih apa yang aku bicarakan?" tanya Emily yang semakin lelah. Ternyata pria tampan yang selalu bikin jantungnya berpacu laju itu adalah seorang yang keras kepala dan dominan. "Lalu, Memangnya kenapa kalau Mami aku salah paham? Biarkan saja. Justru bagus, dong, kalau begitu! Emily menghembuskan napasnya lel