Siswi-siswi kelas 10 berdesakan di depan pintu. Mereka ingin melihat pria yang berada di dalam kelas. Pria itu sedang berbicara dengan wali kelas mereka. Siswi-siswi itu sangat ingin tahu murid mana yang diwakili pria itu untuk mengambil raport. "Sekali lagi selamat, Pak Christian." Bu Melani, wali kelas 10, menjabat tangan pria tampan itu. Pria yang mempunyai senyuman yang sangat manis. "Vian memang murid yang pandai." Pria itu, Christian Santoso, ayah Vian, mengangguk. Tak menyahut, hanya senyuman manis yang terpatri di bibir tipisnya. Setelah mengantongi raport sang putri, Christian langsung keluar, mencari keberadaan Vian dan Tara yang raport-nya sudah diambil oleh Papa-nya tadi. Melewati kerumunan para remaja putri yang menatap kagum padanya, Christian celingukan. Karena tak nampak