Bagi Anna, hidupnya sudah suram sejak remaja. Ia terpaksa menjadi ibu di usia delapan belas tahun, tanpa suami. Namun hidupnya cukup baik berkat ibu dan putri kecilnya.
Anna sangat membenci pria tak bertanggung jawab yang membuatnya harus mengalami hal seperti ini. Bagi Anna, ia tidak butuh pria manapun lagi. Ia ingin terus berdiri di atas kakinya sendiri hingga hatinya terketuk oleh atasan yang begitu baik pada putri kecilnya. Bahkan pria itu mengajaknya menikah dan ia juga putri kecilnya diterima dengan sangat baik oleh keluarga pria itu.
Saat semua tampak baik-baik saja, nyatanya Anna harus sadar diri jika pria itu tidak pernah menginginkannya, pria yang masih larut dalam masa lalunya. Pernikahan ini tak lain hanya untuk menyelamatkan pernikahan pria itu yang telah diatur namun ternyata kekasihnya meninggalkannya tepat satu bulan sebelum pernikahan mereka.
Anna jelas merasa dibodohi karena ia tidak pernah tau kejadian sebenarnya, jika ia hanya dijadikan sebuah pelarian.
Lalu di saat semua benar-benar nyaris hancur, kenapa ayah dari putrinya harus muncul kembali dan membuat segalanya menjadi jauh lebih rumit?
-Sepertinya hidup aku emang nggak boleh tenang-- Anna
-Mungkin aku bisa memulainya lagi, tapi aku tidak berjanji hatiku akan menerimamu-- Kavi
-Andai aku tahu, aku nggak mungkin meninggalkan kalian—Dewa