Sudah satu jam Pernadi duduk di ruang tamu, bermain dengan remote tv. Bolak-balik mengganti channel, merasa bosan. Ia menghela napas berat, menoleh ke pintu kamar Rindu. Gadis disana, entah ngapain setelah satu jam kejadian memalukan itu.
"Kenapa dia belum keluar juga?" Bergumam, mematikan televisi. Menekan langkah ke depan pintu kamar Rindu. Berniat mengetuk, tetapi ia urungkan. Pernadi menempelkan telinga di daun pintu, mencoba mencari tahu apa yang Rindu lakukan di dalam kamar.
Hening, tidak ada suara apapun, membuat rasa penasarannya semakin besar. Pernadi semakin merapatkan badan pada pintu. Tiba-tiba pintu terbuka keras, membuatnya terjungkal dan kepalanya membentur lantai.
"Kakak ...." Rindu segera menolong dan ditolak Pernadi.
"Apa yang kakak lakukan di depan kamarku?" Tanya
