Angga menunduk, bibirnya melengkung sinis. Sebuah kekecewaan jelas tersirat di wajah pria itu. Banyak waktu yang terbuang untuk menunggu kepastian dari seorang Rindu. Cintanya bukan terbalas ia justru mendapatkan kejutan yang meledakkan hati hingga pecah, gadis yang ia suka telah di miliki pria lain. Diikat kuat dengan oleh sebuah pernikahan sakral. "Buka pintunya, Angga. Rindu mohon." ucap Rindu dengan suara bergetar. Angga melihat Rindu dengan banyak pikiran di kepalanya. Ia harus memiliki Rindu, bagaimanapun caranya. Sekalipun itu kotor, biarkan saja Rindu membencinya. Angga bersedia berlutut setiap saat di kakinya, jika caranya salah memiliki Rindu. Ia memiliki cinta yang besar pada gadis ini, memaksa sedikit tidak masalah. Ia yakin Rindu akan memberinya maaf seiring berjalan
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari