"Ada apa Sera?" tanya Bi Marni. Ia adalah adik dari Almarhumah ibunya. Ketika langkah tak tahu harus kemana, ia membawa kakinya untuk pergi ke pinggiran kota Bandung, menjauh dari hiruk pikuk kota, dan ternyata ini cukup ampuh membantunya untuk sekadar membuat jiwanya lebih segar. "Aku harus kembali ke Jakarta, Bi." "Kenapa? Kok mendadak!" "Anak majikanku sakit, Bi." "Kamu mau kembali kerja, Neng?" tanya sang paman yang baru saja keluar dari kamar dengan pakaian rapi hendak pergi ke masjid. "Iya, Mang. Aku butuh pekerjaan ini." "Ya sudah! Nanti biar diantarkan sama si Ari ke terminal, kamu hati-hati di jalan." Sera mengangguk, kemudian ia bersiap dan berkemas, selepas itu di antar ke terminal oleh adik sepupunya. "Makasih, Ri. Hati-hati pulangnya, nih uang jajan buat kamu!" "Maka