BAB 17

889 Kata

Daniel membuka mata secara perlahan. Ia menatap cahaya masuk ke iris mata itu, awalnya kabur dan lama kelamaan ia memfokuskan penglihatannya. Daniel menatap cahaya lampu menerpa wajahnya. Tubuhnya tidak dapat bergerak, rasa sakit menyelimuti sekujur tubuhnya. Daniel meringis sakit, "arrgghhh" merintih Daniel. "Nak sudah bangun". Daniel mendengar suara itu, suara yang selalu dirindukannya. Daniel menatap wajah cantik ibunya. Ibunya menangis, mengelus tangannya. "Mama" ucap Daniel pelan. "Iya nak, ini mama sayang" ucapnya tersenyum menahan tangis. "Papa dimana ma" tanyanya lagi. Tiba-tiba ia merindukan kehadiran orang tuanya. "Papa ada, papa sebentar lagi datang menuju kesini" ucap Ratna. "Saya ada dimana?" Tanyanya, Daniel menatap ruangan berdominasi warna putih, selang infus terpas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN