BAB 21

1085 Kata

"Daniel". Ayana terperangah, wajah itu begitu mengerikan, seakan ingin menerkamnya. Daniel mencengkram tangan itu begitu kuat, hingga ia sulit untuk memberontak. Daniel menarik, menuju counter receptionis. Daniel melangkahkan kaki, ia memencet tombol tiga. Daniel masih tidak mengeluarkan suara, Ayana tahu Daniel marah, dapat terlihat jelas raut wajah itu. Ayana tidak berani membuka suara. Ia tidak tahu akan berkata apa kepada Daniel, pikirannya sudah kacau, ia terima atas kemarahan Daniel saat ini. Daniel membuka hendel pintu, dan mengisyaratkan dengan mata yang tajam menyuruh masuk. Ayana melangkah masuk, ia memalingkan wajah Ia menatap singel bed, dan kursi di sudut jendela. Ayana hanya diam, ia tidak berani menatap Daniel, sungguh hatinya saat ini takut. "Jelaskan kepada saya". Su

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN