Malam hari seperti biasa Dara akan berada di dalam kamar Bram ketika lelaki itu pulang bekerja. Sesaat sebelum makan malam, gadis itu harus melaksanakan tugasnya menyiapkan keperluan sang tuan sebelum tidur. Saat ini ia tengah duduk di sofa, menunggu Bram selesai dengan aktifitas mandinya. Dara tentu saja mengucap syukur, sebab malam itu ia tidak diperintahkan untuk membantu Bram di dalam kamar mandi. Setelah menyiapkan pakaian tidur yang akan dikenakan oleh tuannya di walk in closet, Dara memilih untuk duduk di sofa dengan kepala yang ia sandarkan di kepala sofa. Dengan wajah yang menghadap ke atas, menatap langit-langit kamar ia seolah membayangkan kehidupannya saat ini. Tak terbayangkan jika kini dirinya bisa tinggal di kediaman Bram. Tak pernah ia mengenal sosok Bram sebelumnya,