"Lian, kamu bisa keluar dulu sebentar!" perintah Bram pada sang asisten.
Lian mengangguk. Tanpa banyak tanya, lelaki itu keluar kamar meninggalkan Bram dan Aswin, juga Dara yang mematung di tempat.
"Ada apa ini? Kenapa aku dituduh sakit?" batin Dara.
"Jadi, Bram?" Aswin menatap sahabatnya itu untuk meminta penjelasan.
"Ah ya. Tadi asisten rumahku ini mengeluh ada yang tidak beres dengan perutnya. Aku tidak tahu dia makan apa hari ini sehingga membuatnya sakit. Coba kamu periksa dia, Aswin!"
"Apa?" gumam Dara dengan mulutnya yang menganga.
Dara membalas tatapan Aswin yang langsung melihat ke arahnya.
"Baiklah. Mari sini saya periksa dulu, Nona ...?" ucap Aswin menggantungkan kalimatnya.
"Dara," sahut Bram cepat.
"Ya, silakan kemari, Nona Dara!" ajak Aswin lagi yang sudah be
