Gara-gara Nikah di KUA Bab 26 : Didoakan Cepat Mati Saat aku, Ibu dan Mira turun dari rumah, mobil putih yang terparkir di depan rumah sudah berada di depan pagar. “Silakan masuk, Nyonya, akan saya antar ke rumah neneknya!” ujar pria dengan pakaian seragam biru itu, dia membukakan pintu mobil untuk kami. “Bapak ini siapa? Tidak usah repot-repot, kami bisa jalan kaki kok,” tanyaku dengan bingung akan siapa dia. “Perkenalkan, nama saya Pak Beni, supir mobil Tuan Yusril dan Nyonya Naima. Silakan masuk!” ujarnya lagi dengan menundukkan kepala. Ya Allah, apa ini mimpi? Kucubit pergelangan tangan karena tak yakin kalau semua ini adalah nyata. Aww ... sakit, aku meringis. “Ayo, Nai, naik!” Mira sudah berada di dalam mobil padahal aku tak melihat kapan ia masuknya. Dengan masih bingung cam