Pagi hari yang cerah bukan? Gumam Aya sambil mengusap perutnya, Sampai sepagi ini Angga tidak juga muncul. Keberadaan Pria itu bagai hilang ditelan bumi, bahkan diapun juga sama sekali tidak menanyakan kabar Aya. Apa ini ada hubungannya dengan batu semalam atau— Aya membuang jauh fikirian negatifnya dia selalu berusaha berfikiran positif tentang keberadaan suaminya. Bahkan dia mencoba mengingatkan dirinya sendiri untuk tetap tenang karena ini sudah menjadi resikonya menjadi orang ketiga dalam rumah tangga orang lain. Aya harus siap ditinggalkan kapan saja karena statusnya yang kurang kuat Dimata hukum, saat Aya membalikkan badannya dan berniat untuk masuk kembali kedalam kamarnya. Tiba-tiba saja ibu mertuanya sudah berdiri dihadapannya. “Nyonya umi?” gumamnya sambil berfikir. Sejak ka