“bagaimana?” tanya Angga dengan wajah menyebalkannya. Seketika Aya melempar handuk yang ada ditangannya lalu pergi begitu saja meninggalkan Angga yang maih terkekeh geli didalam kamar mandi. Sesampainya diluar kamar mandi Aya menghantikan langkahnya lalu menatap kesal kearah pintu yang sengaja dia tutup dengan sangat keras. “nggak tau apa gue masih kesel sama kelakuan bininya?” dumelnya dalam hati. Aya Kembali melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar villa, menuju pesisir pantai yang begitu menggoda jika dipandang mata, aya segera mendudukkan diri dipasir pantai. Sambil memainkan pasir yang ada dihadapannya dan terus berfikir tentang kehidupannya kedepannya. Meski dia tidak menginginkan kehadiran babby yang ada didalam kandungannya namun dia merasa memiliki hak memiliki bayi ini se