Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul satu malam, Angga dan Aya ahirnya terbangun bersama, melihat posisi Angga yang melingkarkan tangannya dipurut Aya. Seketika wanita itu mengerang kesal sambil mendorong kuat tubuh Angga dengan cara ditendang keras hingga terjatuh dari atas ranjangnya.
“Aya!” Kesal Angga sambil mengusap punggungnya yang terasa ngilu karena terbentur lantai.
Aya dengan cepat mendudukkan tubuhnya diatas ranjang lalu menatap Angga dengan tatapan menyesal. “Maaf mas Angga! Habisnya mas Angga pakek acara peluk-peluk.”
“lo kan istri gue! Kenapa nggak boleh pengang-pegang elo sih?” Angga mendengus kesal lalu berdiri dengan tertatih sambil memegangi pinggiran ranjang.”kalau sampai pinggang gue patah! Lo harus tanggung jawab!”
Aya hanya menunjukkan cengiranya, seolah i
