Hampir dua jam Marcello berkeliling di mall dengan Jesslyn. Gadis itu keluar masuk butik tanpa membawa hasil sehingga membuat kekesalan Marcello kian memuncak.
Apakah gadis seusianya memang se-ribet ini—pikirnya sambil menggelengkan kepala.
Beruntung Marcello menyukai wanita yang berusia lebih tua darinya, lebih dewasa dan lebih mandiri. Andai saja Jesslyn memiliki sedikit saja sifat Alya, ya... setidaknya dua persen dari keseluruhan. Mungkin ia dapat mempertimbangkan kembali.
'Ah, bicara apa aku ini. Bodoh!' Marcello memukul kepalanya yang tak pernah habis memikirkan Alya.
"Kalau yang ini menurutmu bagaimana?" tanya Jesslyn sembari menunjukkan salah satu gaun yang ada di butik untuk yang ke sekian kali.
Marcello mengangkat bahu dengan tatapan tak acuh.
Urusan memilih g
