Bab.33 Ciuman mendadak di pipi Alya dan Kepergian Galih yang mendadak

981 Kata

  Hai, Miss..." sapa Marcello dengan senyum khasnya—senyum menggoda sekaligus tanpa dosa. Hingga di detik berikutnya ia baru sadar jika yang di sapa hanya mengenakan bathroop dengan rambut sedikit basah.   Marcello meneguk salivanya kelat, pemandangan yang nyaris sempurna menurutnya.   'Cantik. Kenapa dia terlihat sangat cantik, padahal dia hanya memakai jubah mandi." seru Marcello dalam hati dengan tatapan mata yang sama sekali tak berkedip sedikit pun. Seakan ia terpesona akan kecantikan Alya yang meningkat berkali-kali lipat dalam balutan bathroop berwarna pink.   Merasa jika Marcello menatapnya tanpa berkedip Alya lantas menjetikkan jarinya di depan wajah Marcello.   "Hello??"   Lamunan Marcello buyar seketika, lalu dengan kikuk ia menggaruk tengkuknya. "Ma-maaf. Miss Alya sangat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN