Saat aku membalikan tubuhku, kulihat lelaki tadi membeku, wajahnya langsung pucat melihatku, lelaki tadi termasuk kategori tampan dan menggemaskan, sayang untuk dilewatkan hoho. “Ehm, saya memang cantik, tidak perlu terkejut melihat kecantikan saya” Jawabku dengan penuh percaya diri. Anastasia menggelengkan kepalanya, sudah lelah menghadapi tingkahku yang absurd. “Ruang Kemahasiswaan di sebelah sana, lurus, dan belok ke kiri” ucap Anastasia sopan. Lelaki tadi masih terpaku, sampai Stefany menjentikan jari di hadapan wajahnya. “Hey, sadarlah, apa kau melihat hantu?” ucap stefany. Lelaki tadi sadar dari lamunannya, berterima kasih dan segera pergi. “Apakah kau perlu kuantar?” Tanyaku sedikit berteriak. Stefany membungkam mulutku dan menyeretku masuk kelas. * Ruangan Dosen tim Obsid