“Grize ….” Grize menghela napas panjang. Tatapannya menjadi sedikit lebih tenang. Baiklah, karena Finn ada di sini maka dia akan membuat semuanya menjadi jelas. “Kenapa kau datang lagi? Apa kau merasa bersalah?” tanya Grize. Finn terdiam. Sejujurnya dulu dia tidak pernah peduli dengan bagaimana perasaan Grize dan bagaimana nasibnya. Namun, dia tidak bisa membuang bayangan malam di mana Grize menjerit dan meronta untuk dibebaskan. Bayangan itu kadang datang silih berganti dan membuat perasaan bersalah mulai bercokol di hatinya. Semakin dewasa dia tumbuh, perasaan bersalah itu menjadi semakin kuat. Tepat saat dia merasa sedikit tidak berdaya, Eric datang menghubunginya. Eric memberi tahu segala hal tentang Grize dan pria itu meminta tolong padanya untuk berdamai dengan Grize. Dia tid
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari