NYSA. 14 ANCAMAN NYSA

1017 Kata

Mereka makan tanpa bicara. Aryan melirik Nysa, karena merasa aneh dengan kediaman Nysa yang tidak biasa. 'Apa dia marah sehingga tidak banyak bicara. Dia terlihat biasa saja, meski wajahnya terlihat sedikit pucat,' batin Aryan. Aryan baru saja menyelesaikan suapan terakhirnya, saat Pak Gun masuk ke ruang makan. "Selamat pagi, Tuan. Maaf, di depan ada Nyonya Rosa ingin bertemu, apa diijinkan masuk?" Pak Gun menunjuk ke arah depan dengan jempolnya. "Suruh masuk saja!" Aryan bangkit dari duduk, nada suaranya terdengar sangat gembira. Aryan ingin beranjak dari ruang makan, tapi panggilan Nysa menghentikan langkahnya. "Tunggu!" "Ada apa?" Aryan menatap Nysa dengan sorot tidak suka. "Ingat, tidak ada cipika cipiki, pelak peluk, ataupun bisik-bisik mesra. Kalau Bapak melakukan itu, saya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN