Jantungku mengentak kuat. Bergegas aku menuruni tangga dengan d**a berdebar hebat. Aku harus pergi dari neraka ini secepatnya sebelum ketahuan oleh Kak Dewa. "Baby." Tari, cepat Tari keluar dari sini. Jantungku mengentak kuat dan keringat dingin dengan cepat menyerbu tubuhku. Rasanya begitu gugup. Juga takut. "Sayang." A-duuuh! Saking tergesa-gesanya, aku melewati dua anak tangga sekaligus dan terguling ke bawah. Jantungku mengentak-entak saat melihat Kak Dewa ada di tangga teratas, bergerak mendekat sambil menggelengkan kepalanya pelan. Aku ingin menangis lagi rasanya. Melihatnya setelah apa yang terjadi tadi, sungguh membuatku takut. "Makanya pelan-pelan, Sayang. Kamu tak harus tergesa-gesa mengambilkanku minum." Ia melingkarkan tangan ke bahu juga bawah pahaku lalu mengangkat tubuh
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari