Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Adrian kini sudah berdiri tepat di depan kosan Yumna. Ia menunggu gadis itu lima menit lamanya. Sembari menunggu, Adrian pun memainkan ponselnya untuk melepas kejenuhan. “Nunggu lama ya?” tanya Yumna sesampainya ia di samping Adrian. Adrian kaget. Ia sendiri sibuk memainkan ponselnya seraya duduk di atas motor sembari menunggu Yumna. “Yumna, ngagetin aja. Nggak, abang nggak lama kok. Sudah siap?” tanya Adrian seraya tersenyum lebar. Yumna mengangguk. Hanya sebuah senyuman tipis yang tersungging di bibir Yumna. Adrian memberikan sebuah helm kepada Yumna. Helm berwarna pink lembut bermotif gambar hati yang sangat manis. Adrian memang sengaja membeli helm itu dulu khusus untuk Yumna. “Terima kasih,” lirih Yumna. “Sama-sama, Na. Tumben kamu b