Sampai larut malam, pesan yang dikirim oleh Adrian untuk Yumna masih saja centang dua abu-abu. Artinya Yumna sama sekali belum membaca pesan itu. Entah ia sengaja tidak membacanya atau memang karena terlalu sibu, Yumna jadi abai dengan ponselnya. Adrian sendiri masih belum mampu memejamkan mata. Ia masih duduk di depan jendela kamarnya seraya terus memantau ponsel, berharap Yumna akan segera membalas pesan itu atau menghubunginya lewat panggilan suara. Namun sampai detik ini, ketika waktu sudah menunjukkan hampir pukul duaa belas malam, belum ada tanda-tanda hal itu akan terjadi. Apa aku telepon saja ya? batin Adrian. Pria itu mengambil ponselnya dan ingin segera menekan tanda telepon di ponselnya. Tapi bagaimana kalau Yumna sudah tidur? Bagaimana kalau ia sangat lelah hari ini? Aku p