“Maaf, aku sepertinya tidak asing lagi dengan wajah kamu. Kamu bukannya Rian ya?” tanya Wenda seraya mengernyit. IA masih berusaha mengingat siapakah gerangan pria tampan yang saat ini berdiri di hadapannya tepat di depan rumahnya. Adrian memainkan telunjuknya ke udara. Ia pun mulai mengingat siapa gerangan gadis cantik berkulit putih yang saat ini berdiri di hadapannya itu. “Tunggu, aku juga rasanya tidak asing dengan wajah ini. Hhmm … Jangan-jangan kamu Wenda, atau Angel. Soalnya wajah kalian berdua hampir sama.” Wenda langsung terkekeh ringan, “Ternyata ingatan kamu bagus juga.” Wenda langsung mengulurkan tangannya ke arah Adrian, “Aku Wenda. Senang bertemu lagi denganmu, Adrian. Sudah lama ya kita nggak ketemu. Terakhir kelas enam SD waktu itu. Kamu memutuskan untuk melanjutkan SMP