16. Keluarga Arunika

1157 Kata

SETELAH TIADA, BARU TERASA 16 "Sudah jam satu lewat. Sebaiknya, Mas, lekas kembali ke kantor. Nanti terlambat," ucap Bening mengingatkanku. Aku tersenyum kecut, menyadari bahwa sebenarnya dia tidak benar-benar mengingatkan, melainkan tidak ingin aku berlama-lama didekatnya. "Iya." Aku mengangguk. Tidak apa-apa. Tidak bisa memaksanya untuk cepat-cepat menerima. Lebih baik pelan, asal pasti. Aku tidak ingin Bening semakin frustrasi karena terjadi perperangan batin dalam dirinya. "Mas berangkat dulu. Kalau ada apa-apa kamu chat saja. Mas sudah simpan nomor wa di hp kamu." Smartphone baru yang kubelikan untuk Bening sudah di-setting dan siap pakai. Aku sudah menyimpan nomorku, nomor Ibu, dan nomor Bapak di daftar kontaknya. Sementara nomornya pun sudah kusimpan di ponselku, sudah pula

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN