Bab 23 Sudah Semestinya Terjadi

1381 Kata

Setiap kali mengingat apa yag sudah dilakukan Jovan padaku, aku merasa kotor. Tak berhenti menyalahkan diri kenapa itu bisa sampai terjadi. Ketika aku merasa lebih baik dengan apa yang dilakukan Darel padaku, perbuatan Jovan seakan-akan mengoyak luka lama. Aku jadi lebih pendiam, bertanya-tanya kenapa orang begitu mudah melecehkanku? Apa karena aku berasal dari strata menengah sehingga mereka sama sekali tidak menganggapku sebagai manusia? “Ada yang mengganggu pikiranmu?” Suara lembut Dathan membuyarkan lamunanku. Aku menoleh pada pria yang duduk di sampingku itu, tersenyum tipis sambil menggeleng. Suara televisi yang kami tonton tidak sekeras tadi, mungkin sudah dikecilkan oleh Dathan karena melihatku yang tidak antusias. “Kamu jadi sering melamun sekarang, kalau ada yang dipikirkan, a

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN