“Jadi apa ini?” tanya Dathan mengangkat tangannya yang ada dalam genggamanku. Aku langsung melepaskan tangan pria itu dan berbalik siap mengeluyur meninggalkan dia. Namun Dathan tidak membiarkannya, dia meraih lenganku sebelum aku benar-benar pergi. “Tunggu, kamu nggak bisa lepas tanggung jawab begitu saja,” katanya. Aku yang sekarang posisinya sudah menghadap dia lagi mengangkat sebelah alisku tinggi. “Tanggung jawab apa?” Dathan melipatkan kedua tangannya di depan d**a, menatapku dengan mata yang menyipit. “Begitu ya? Kamu cuma memperalat aku?” ucapnya tajam. Sikapnya membuatku salah tingkah. “Aku nggak merasa memperalat kamu,” kelitku. “Sungguh? Pura-pura mesra, memanggil aku dengan sebutan ‘beb’, menggenggam tanganku didepan mantan pacar, menurutmu itu namanya bukan memperalat?”