Tiara menarik lenganku menjauh dari Sissy, Ijonk, Farhan, Teddy dan pacarnya sendiri, Firman. Kami sedang menunggu Kafka dan Mas Prima yang sedang bernegosiasi dengan pemilik perahu yang akan kami tumpangi untuk menyebrang sampai ke Pulau Pari. "Gue kayaknya mau meledak, penasaran banget dari kemarin gak dapat kesempatan nanya sama lo. Mas Prima udah nembak lo?" "Aneh deh ngomongnya." "Gak usah bohong! Tempo hari yang Ola dateng, sorenya mas Prima ngelirik lo terus yang bercanda sama si monyet trus maksa lo ke lantai 3 kan? Hayoo ngapain?" "Lo ngintip ya?" "Gak usah ngeles k*****t! Gue ke lantai 2 kalian gak ada, ya pasti ke kamar si bos lah. Ada apa sih Nay? Lo resmi pacaran sama mas Prima?" Jujur, nggak, jujur? "Nggak!" Jawabku. "Tapi kok kalian beda gitu sih, lebih canggung." "